Halaman

Senin, 23 April 2012

Uji Kemurnian Fisik Benih


ANALISIS KEMURNIAN FISIK BENIH

1.      Pengertian
Analisis kemurnian benih dilaboratorium adalah memisahkan contoh benih menjadi 3 komponen yaitu benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih, yang selanjutnya ketiga komponen benih tersebut dipresentasikan berdasarkan beratnya.
Analisis kemurnian benih dilakukan yang pertama kali, setelah itu baru benih murni dapat ditetapka kadar airnya dan diuji daya kecambahnya. Hal ini dilakukan karena nilai kadar air dan daya kecambah yang ingin diperoleh adalah nilai kadar air dan daya kecambah dari benih murni bukan dari benih campuran.

2.      Tujuan
Adapun tujuan dari analisis kemurnian benih adalah:
·         Melindungi konsumen
·         Mengetahui komposisi benih dalam lot
·         Mengetahui macam spesies atau varietas lain yang tercampur dalam lot benih
·         Mengetahui macam kotoran dalam benih

3.      Komponen yang dianalisis
Komponen yang dianalisis adalah komponen beninh murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih. Benih tanaman lain dapat terdiri dari benih spesies lain, benih varietas lain, dan biji gulma. Sedangkan kotoran benih dapat berupa tanah, pasir, kerikil, dan potongan dari bagian tanaman. Kotoran benih tercampur dalam benih murni pada saat perontokan,prosessing, dan pengemasan.
a.       Benih murni
Salah satu komponen yang dipisahkan dalam analisis kemurnian benih adalah benih murni. Untuk dapat memisahkan benih murni dari komponen lain maka harus diketahui apa yang dimaksud atau dikategorikan dengan benih murni
Yang dimaksud dengan benih murni adalah benih yang sesuai dengan pernyataan pengirim atau benih yang secara dominan ditemukan dalam contoh benih. Berikut ini adalah benih yang dikategorikan sebagai benih murni antara lain:
·         Benih utuh
·         Benih muda
·         Benih berukuran kecil
·         Benih mengkerut dan benih yang sedikit rusak
·         Benih yang terserang hama dan penyakit tetapi masih bisa dikenali sebagai benih yang dimaksud
·         Benih yang sudah berkecambah tetapi masih bisa dikenali sebagai benih yang dimaksud
·         Pecahan benih yang ukurannya lebih besar dari setengah ukuran benih normal dan masih bisa dikenali

b.      Benih tanaman lain
Untuk dapat mengatahui persentase campuran biji lain yang terdapat dalam suatu kelompok benih maka keberadaan biji lain perlu dipisahkan dan dihitung persentasenya. Agar dapat memisahkan biji lain maka harus dipahami dulu apa saja yang dikategorikan sebagai biji lain dalam sekelompok benih. Berikut ini adalah kriteria dari biji lain:
·         Biji dari spesies atau varietas lain
·         Biji gulma

c.       Kotoran benih
Yang dimaksud dengan kotoran benih meliputi benh dan bagian dari benih serta bahan-bahan lain yang bukan bagian benih
1)      Benih dan bagian benih
·         Benih yang terlihat jelas bukan benih sejati
·         Benh denga kulit yang terkelupas
·         Pecahan benih dengan ukuran setengah atau kurang dari setengah ukuran normal
·         Benih yang sudah berubah warna
·         Benih rusak tanpa lembaga
·         Gabah hampa
·         Sekam, cangkang benih, kulit benih, dll
2)      Bahan lain yang bukan merupakan bagian dari benih seperti pasir, kerikil, batu, potongan ranting, jerami, daun, tangkai bunga, kulit buah, dll

4.      Peralatan analisis kemurnian
·         Pembagi mekanik
·         Sendok
·         Pinset
·         Spatula
·         Kuas kecil
·         Meja kerja kumurnian
·         Kaca pembesar
·         Timbangan analitik
·         Koleksi benih
·         Rak atau lemari

5.      Pengambilan contoh kerja
Contoh kerja kemurnian diambil ddari contoh kirim dengan menggunakan alat pembagi. Jika akan dilakukan analisis maka pengambilan contoh kerja hanya dilakukan satu kali, tetapi jika akan dilakukan analisis duplo maka pengambilan contoh kerja dilakukan dua kali setenga berat contoh kerja
Masing-masing komoditas memiliki berat contoh kerja yang berbeda, berikut adalah berat minimum contoh kerja untuk analisis kemurnian fisik pada berbagai komoditas benih


No
Komoditas
Berat (gram)
1.
Jagung
900
2.
Kacang tanah
1000
3.
Kacang hijau
120
4.
Bayam
2
5.
Sawi
4
6.
Cabe besar
15
7.
Cabe rawit
15
8.
Semangka
250
9.
Mentimun
70
10.
Kangkung
100
11.
Terong
15
12.
Tomat
7
13.
Kacang panjang
500
14.
Seledri
1
15.
Kool
10
16.
Petsai
7
17.
Buncis
700
18.
Padi
40
19.
Kedelai
500
20.
Tembakau
0,5
21.
Oyong
400
22.
Wortel
3
23.
waluh
180
Berat contoh kerja setara dengan jumlah 2500 butir benih

6.      Cara analisis kemurnian
Contoh kerja untuk analisis kemurnian diambil dari contoh kirim dan ditimbang menggunakan timbangan analitik dengan berat sesuai denga jenis benihnya dan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Hasil penimbangan dicatat sebagai berat contoh kerja awal. Setelah ditimbang kemudian contoh kerja tersebut disebar meja kemurnian. Pada meja kemurnian tersebut setiap benih diamati dan diidentifikasi satu persatu secara visual berdasarkan kenampakan morfologinya (bentuk, ukuran, warna, dsb). Dari identifikasi tersebut, contoh kerja dikelompokkan menjadi 3 komponen yaitu benih murni, tanaman lain, dan kotoran benih. Kemudian setiap benih tersebut ditimbang satu persatu dalam satuan gram dengan tingkat ketelitian yang sama dengan penimbangan awal. Bila terdapat kehilangan berat lebih besar dari 5% dari berat contoh kerja maka harus dilakukan pengulangan analisis kemurnian. Masing-masing komponen dihitung persentasenya dalam satuan desimal dan dijumlahkan.
Rumus perhitungan hasil analisis kemurnian benih dapat di download disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar